Kradenan, KIM.
Memasuki musim kemarau kurun waktu hampir satu bulan hujan belum juga turun.
Tentu saja hal ini berakibat pada aktivitas sebagian petani dusun Gebyar desa Crewek.
Hanya dalam waktu satu bulan sejak musim tanam, petani di bagian barat desa Crewek itu sulit untuk mengairi sawah.
Akibatnya sebagian dari petani terancam gagal panen.
“Sudah 35 hari sejak nanam padi hujan juga tidak turun, jadi ya tanaman padi kekurangan air”, kata Mulyono, petani setempat kepada KIM Jum’at (17/5/2019).
Mulyono mengungkapkan jika dampak dari awal musim kemarau ini sudah mulai dirasakan.
“Sawah dusun Gebyar ini kan tadah hujan, jadi untuk pengairan memang hanya bergantung pada curah hujan saja”, tambahnya.
Mengantisipasi dari gagal panen, Mulyono mulai mengalihkan ke tanaman jagung yang ia anggap cocok untuk musim kemarau.
“Sudah pasti sawah saya gagal panen, namun sudah saya bersihkan dan saya ganti dengan tanaman jagung yang lebih tahan dengan cuaca musim kemarau”, tutupnya.
PeeR